Pelatihan Pemandu Wisata Budaya

Pelatihan Pemandu Wisata Budaya

Dalam rangka penguatan sumber daya manusia kepariwisataan, Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata menyelenggarakan pelatihan Pemandu Wisata Budaya selama 4 hari mulai tanggal 12 sampai dengan 15 Juni 2023 bertempat di Grand Tjokro Hotel Klaten. Kegiatan ini diikuti oleh penggiat dan pengelola wisata budaya di Kabupaten Klaten.

Menurut Kepala Bidang Pariwisata Purwanto, S.Sos, M.Si ditemui dilokasi mengatakan budaya merupakan akar dari sebuah cara hidup yang diturunkan dari generasi ke generasi, pemanfaatan kebudayaan sebagai obyek wisata agar dikunjungi oleh wisatawan haruslah memiliki nilai auntentik kearifan lokal yang kuat dibuktikan dengan terselenggaranya suatu aktifitas budaya yang dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan. Melalui Dana Alokasi Khusus Non Fisik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia ini diharapkan daerah mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dibidang kepemanduan wisata dengan melakukan berbagai aktifitas kepemanduan wisata. Tahun 2023 ini Kabupaten Klaten mendapatkan 9 paket pelatihan pemandu wisata, salah satunya pelatihan tentang pemandu wisata budaya/sejarah. 
.
Dalam kesempatan yang sama purwanto mendorong bagi semua peserta pelatihan yang terdiri dari penggiat dan pengelola wisata budaya yang ada di kabupaten klaten agar dapat bersinergi baik ide, pikiran, gagasan guna untuk membentuk suatu ekosistem rangkaian paket wisata yang segmented. Perlu diketahui bahwa dalam suatu daerah yang sama akan memiliki budaya yang sama pula baik dari bahasa, atraksi, dan cara hidup namun disitulah tugas besar bersama guna menyeleraskan rangkaian budaya sehingga perlu dan pentingnya berkolaborasi bersinergi antar sesama pelaku budaya sehingga dapat saling menghidupi satu dengan yang lain.
.
Terakhir Purwanto mengharapkan kepada seluruh peserta pelatihan untuk dapat mengikuti kegiatan secara utuh, serap dengan baik semua ilmu yang telah diberikan oleh para narasumber terapkan di wilayah destinasi masing - masing libatkan para influencer, selebgram ato bahkan tiktokers di setiap desa sebagai ujung tombak dalam pemasaran pontensi wisata. "Tutupnya"